Menteri ESDM Sudirman Said. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Menteri ESDM Sudirman Said. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menteri ESDM Cari Konsultan Independen untuk Blok Masela

Annisa ayu artanti • 07 Oktober 2015 11:11
medcom.id, Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta Dirjen Migas IGN Wiratmaja dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mencari konsultan independen yang dapat memberikan rekomendasi untuk mendapatkan keputusan terkait revisi PoD I Blok Masela.
 
"Menteri ESDM meminta SKK Migas dan Dirjen Migas mencari konsultan independen dengan reputasi world class yang dapat memberikan rekomendasi profesional," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gasbumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
 
Wirat menjelaskan, masukan dari konsultan independen yang berkelas dunia ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam melakukan kajian, evaluasi, dan review terhadap rekomendasi revisi PoD I Blok Masela yang dikirimkan SKK Migas kepada Menteri ESDM pada 10 September 2015.

Hasil evaluasi ini, menurut Wiratmaja, akan disampaikan ke Menteri ESDM untuk kemudian diambil keputusan yang jernih tentang Blok Masela.
 
"Kajian harus dilakukan secara mendalam lantaran Blok Masela memiliki cadangan yang cukup besar dengan permasalahan yang komplek," ungkap Wirat.
 
Sebagai informasi, SKK Migas telah mengajukan rekomendasi revisi PoD I Lapangan Abadi, Blok Masela kepada Menteri ESDM, sebagai tindak lanjut permohonan Inpex Masela Limited pada 12 September 2014 yang mengusulkan perubahan skenario fasilitas produksi Floating LNG (FLNG) dari 2,5 MTPA menjadi 7,5 MTPA. Usulan ini diajukan Inpex karena setelah dilakukan pengeboran pada tahun 2013-2014, cadangannya diidentifikasi jauh lebih besar yaitu 10,37 TCF.
 
Mengenai rekomendasi FNLG kepada Menteri ESDM, Amien Sunaryadi mengatakan, secara teknis, waktu yang diperlukan untuk pengembangan Blok Masela di darat maupun laut relatif sama yaitu 45-50 bulan. Selain itu, dari aspek ekonomi, berdasarkan perhitungan 2013, untuk pengembangan di darat dibutuhkan biaya USD19,3 miliar. Sedangkan di laut investasinya sebesar USD14,8 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan