Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku perampingan sudah mulai dilakukan dengan cara holding atau menggabungkan anak perusahaan yang memiliki bisnis inti sama.
"Dari Kementerian BUMN sendiri sudah ada program untuk bidang usaha sejenis, kemudian dijadikan satu holding, itu kita akan ikuti dalam hal tersebut," tuturnya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Nicke menjelaskan mayoritas anak perusahaan migas pelat merah itu berada di sektor hulu. Pasalnya, setiap wilayah kerja harus berada dalam satu perusahaan.
"Ketentuannya seperti itu, jadi banyak cucu perusahaan di hulu karena secara ketentuan memang harus seperti itu," ungkapnya.
Namun demikian, ia belum dapat memastikan jumlah anak dan cucu perusahaan yang akan mengalami perampingan. Saat ini Pertamina masih mengevaluasi anak usaha mana saja yang tidak dapat dilebur.
"Enggak selalu begitu (ditutup), kan kita lihat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News