"Kami akan melakukan pengeboran dua sumur tahun depan serta 10 workover dan well service," kata Pjs Manager Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Yudha Kusuma Rizal, kepada wartawan di Kantor Pertamina EP Tarakan Field di Tarakan, Kalimantan Utara, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 21 November 2019.
Yudha mengatakan upaya menggenjot produksi tersebut untuk mengimbangi laju penurunan alamiah (natural decline) lapangan minyak tua, yang mencapai 23 persen per tahun.
Minyak mentah merupakan sumber energi tidak terbarukan sehingga pada suatu saat akan habis terkuras.
Oleh karena itu, untuk menjaga agar laju penurunan alamiah tidak turun tajam, Pertamina Tarakan melakukan optimasi produksi, di antaranya dengan pola injeksi air.
"Selain itu, melakukan koordinasi kerja antara surface dan subsurface, pengeboran sumur baru, kegiatan Enhance Oil Recovery atau EOR di struktur Sembakung dan Tarakan serta pengerjaan workover dan well service," ujar Yudha yang didampingi Asisten Manager Legal and Relation Pertamina EP Tarakan Field, Enriko Hutasoit.
Menurutnya wilayah kerja Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field terbagi dalam dua area yaitu Tarakan dan Sembakung. Seluruh produksi minyak dari Tarakan Field dialirkan ke Terminal Lingkas melalui Stasiun Pengumpul Mangatal, Juata dan Sesanip serta Pamusian. Kemudian dibawa menggunakan tanker untuk diproses ke Kilang Balikpapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News