Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan pembangunan infrastruktur gas bumi ibarat perlombaan maraton yang memiliki durasi jangka panjang, sehingga membutuhkan daya tahan yang kuat. Sebab itu, PGN terus mengembangkan berbagai strategi agar pembangunan infrastruktur gas sejalan dengan peningkatan pasokan gas dan penguatan pasar gas bumi.
"Selama lebih dari setengah abad, kami melakukan berbagai inisiatif agar gas bumi dapat dinikmati oleh lebih banyak pelaku usaha dan masyarakat. Sektor petrokimia sebagai salah satu usaha strategis, termasuk salah satu prioritas pelayanan PGN," kata Gigih, dalam keterangan resminya, Sabtu, 28 September 2019.
Dengan perubahan kondisi bisnis gas bumi dan semakin meningkatnya kebutuhan LNG, lanjutnya, PGN berupaya untuk menjawab tantangan akses gas bumi dan sesuai dengan wilayah goegrafis kepulauan di Indonesia.
Berbagai infrastruktur dibangun PGN meliputi fasilitas terminal dan regasifikasi LNG, pipa transmisi, jaringan distribusi gas bumi, dan SPBG yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. PGN juga terus mengembangkan infrastruktur distribusi baru di beberapa daerah yang mulai tumbuh sektor industrinya. Misalnya di wilayah Kendal, Semarang dan Ungaran.
Pasokan gas ke wilayah Jawa Tengah ini akan berasal dari Blok Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk mengirimkan gas dari blok tersebut, PGN melalui anak usahanya Pertagas, sedang dalam penyelesaian pipa transmisi sepanjang 267 km dari Gresik-Semarang.
"Kami percaya bahwa pemanfaatan gas bumi akan mendorong daya saing sektor industri kita. Karena itulah pembangunan infrastruktur akan tetap menjadi komitmen PGN dalam jangka panjang," pungkas Gigih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News