Commander Incident Management Team (IMT) Proyek YY Taufik Adityawarman mengatakan hingga saat ini total tumpahan minyak di laut (offshore) yang berhasil diangkat mencapai 3.965,71 barel. Apabila dirata-rata tangkapan minyak di laut per harinya sebesar 400-500 barel sejak dipasang oil boom.
"Total oil spill yang berhasil ditangkap 3.965,71 barel," kata Taufik di kantor pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Agustus 2019.
Taufik mengatakan pihaknya menerjunkan 2.970 IMT untuk menangani tumpahan minyak kali ini. Untuk penanganan di offshore, perseroan memasang 4.700 meter static oil boom untuk menghadang tumpahan minyak dari sumber utama.
Kemudian memasang 600 meter movable oil boom untuk menghadang tumpahan minyak yang terlepas dari sumber utama. Lalu menggunakan empat oil skimmer untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak serta menyerahkan 44 kapal untuk menangkap tumpahan minyak dan juga sebagai penampungan sementara, patrol dan standby firefighting.
Selain di laut, ada juga tangkapan juga dilakukan untuk tumpahan minyak yang sudah menuju ke pantai dan mencapai darat. Penangkapan minyak tersebut dilakukan salah satunya melalui pemasangan waring atau jaring di sekitar pantai agar tidak menyebabkan kontaminasi pada pasir dan tanah.
Tangkapan minyak tersebut kemudian dimasukkan dalam karung shoreline mencapai 1.047.366 hingga pukul 18.00 WIB kemarin. Dengan total tonase 4.915.944 rata-rata per karung 4,5 kg.
"Hampir lima ton karung yang shoreline," ujar Taufik.
Adapun daerah terdampak yang paling banyak dan berulang terkena ceceran minyak yakni di Desa Sedari dan Cemara Jaya. Sementara daerah terdampak yang tidak terlalu terdampak yakni di Pantai Pelangi, Pantai Mutiara, dan Pantai Samudra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News