"Soal avtur, harga avtur harus turun, enggak boleh ada monopoli Pertamina," kata Luhut seusai memberi sambutan pada Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Untuk itu, ia akan mengundang operator avtur lainnya, selain Pertamina, untuk menciptakan harga yang lebih kompetitif.
"Nanti kita lihat. Paling tidak dua lah, jangan satu, jangan monopoli. Di mana-mana, monopoli itu enggak bagus," katanya.
Ia menambahkan, banyak perusahaan, baik nasional maupun asing, yang sudah menawarkan diri untuk menjadi penyedia avtur.
"Orang rebutan, banyak yang mau. Tinggal nanti Kementerian Perhubungan seleksi, mana kira-kira yang memenuhi standar kita juga," katanya.
Luhut mengatakan, dengan adanya persaingan usaha sehat, akan tercipta harga yang terjangkau yang mendukung efisiensi biaya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Pertamina untuk penyeimbangan (rebalancing) harga avtur tersebut.
"Ada kegiatan khusus untuk angkutan udara. Ada tarif yang lebih terjangkau bisa dipenuhi apabila avtur lebih murah. Kami akan rapat dengan Kementerian BUMN dan Pertamina untuk rebalancing harga avtur," kata Menhub.
Dia menyebutkan, saat ini harga avtur di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, lebih tinggi 25 persen daripada harga avtur di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News