Ilustrasi. (FOTO: Reuters)
Ilustrasi. (FOTO: Reuters)

Pemerintah Tetapkan Asumsi ICP USD45/Barel

Annisa ayu artanti • 18 Agustus 2016 11:30
medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah menetapkan asumsi rata-rata harga minyak minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar USD45 per barel dan volume migas siap jual adalah 1,93 juta barel setara minyak per hari. Penetapan asumsi tersebut ditetapkan berdasarkan peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global.
 
Seperti dikutip dalam laman Kementerian ESDM, Kamis, 18 Agustus, Presiden Joko Widodo telah membacakan nota keuangan yang menyatakan harga minyak pada 2017 sangat berpengaruh pada peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global.
 
Oleh karena itu, postur asumsi makro untuk ICP sebesar USD45 per barel. Sedangkan volume migas yang siap jual diperkirakan sebesar 1,93 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 780.000 barel per hari dan gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Disampaikan pula, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,3 persen, inflasi empat persen, nilai tukar rupiah yaitu Rp13.300 per USD, dan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,3 persen.
 
"Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan tersebut mencerminkan kondisi perekonomian terkini serta memperhatikan proyeksi perekonomian mendatang sehingga diharapkan dapat lebih realistis dan kredibel," kata Jokowi.
 
Lebih lanjut dalam pidatonya, Presiden juga menuturkan tiga hal, pertama di tengah situasi perekonomian global yang belum sepenuhnya normal, APBN harus dapat menjadi instrumen fiskal untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, serta penciptaan lapangan pekerjaan.
 
RAPBN 2017 disusun dengan berpedoman pada tiga kebijakan utama yaitu pertama, kebijakan perpajakan yang dapat mendukung ruang gerak perekonomian. Selain sebagai sumber penerimaan, perpajakan akan diharapkan dapat memberikan insentif untuk stimulus perekonomian.
 
Kedua, kebijakan belanja akan memberi penekanan pada peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang antara main difokuskan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, subsidi yang lebih tepat sasaran dan penguatan desentralisasi fiskal.
 
Ketiga, kebijakan pembiayaan untuk memperkuat data tahan dan pengendalian risiko dengan menjaga defisit dan rasio utang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan