Menteri ESDM Ignasius Jonan memperkirakan hingga akhir tahun konsumsi BBM jenis solar hanya mencapai 14,5 juta kiloliter. "Realisasi semester I sudah termasuk operasi Lebaran," kata Jonan, dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Juli 2018.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menambahkan, dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun terakhir realisasi konsumsi BBM jenis solar rata-rata berada pada volume 14,5 juta kl. Pada 2015, lanjutnya, dari kuota yang ditetapkan di APBN sebesar 17,5 juta kl realisasinya hanya 14,56 juta kl.
Artinya, masih kata Kepala BPH Migas, ada efisiensi sekitar 2,8 juta kl. Sedangkan di 2016 dengan kuota sebesar 15,5 juta kl realisasinya sebesar 13,7 juta atau terjadi penghematan alamiahsekitar 1,7 juta kl. Kemudian di 2017 dari kuota 15,5 juta kl relisasinya hanya 14,5 juta atau ada penghematan 988,2 ribu kl.
Dengan melihat data tren tersebut, pemerintah berencana menurunkan batas volume subsidi solar di RAPBN 2019 dari yang awalnya di kisaran 16,17-16,53 juta kl menjadi 14,5 juta kl. "Dalam tiga hingga empat tahun relatif d angka 14,5 juta kl. Dengan demikian kami berikan batas bawah tahun depan subsidi solarnya di 14,5 juta kl," pungkas Fanshurullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News