"Untuk kebutuhan belanja modal, PGN telah mengalokasikan dana sampai dengan sebesar USD460 juta," kata Corporate Secretary Rachmat Hutama seperti dikutip dalam keterbukaan BEI, Senin, 4 Maret 2019.
Selain untuk Saka Energi, perusahaan berkode emiten PGAS tersebut juga mengalokasikan dananya untuk kegiatan midstream dan downstream perseroan.
"Adapun belanja modal tersebut rencananya sebagian besar akan digunakan untuk kebutuhan modal PT Saka Energi Indonesia dan sisanya untuk pengembangan bisnis midstream dan downstream perseroan," jelas dia.
Dalam keterangan tertulis yang diterima medcom.id beberapa waktu lalu, tahun ini PGN akan melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN akan menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.
"Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang sedang digarap PGN adalah proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 kilometer. Lalu, proyek pipa di Purwakarta-Subang dan Jargas Kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Banggai, Aceh Utara, Palembang, Jambi, Depok, Bekasi, Kabupaten Mojokerto, Kota Mijokerto dan Kabupaten Wajo.
"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik," kata Rachmat.
Selain proyek infrastruktur pipa gas, PGN fokus mengembangkan infrastruktur jaringan gas rumah tangga (jargas). Sejauh ini, PGN telah menyatakan kesiapannya mengemban tugas negara tersebut, terlebih kini berstatus sebagai Sub Holding Gas. PGN telah menyiapkan proposal untuk program pengembangan jargas tersebut.
Proposal itu, ungkap Rachmat, sesuai target tambahan sebanyak 4,7 juta sambungan baru sampai dengan 2025. Dia menjelaskan hal tersebut telah disesuaikan dengan rencana Kementerian ESDM.
“Di dalamnya sudah ada penjelasan detil dengan rincian lokasi-lokasi yang akan kami pasang pipa jargas,” tutup Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News