Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan PTFI tidak bisa menanggulangi limbah sendirian. Sebab, limbah yang dihasilkan sangat banyak.
“Produksi (limbah)nya 160 ribu sampai 200 ribu ton per hari. Freeport tidak bisa sendiri, tapi ada fasilitas dukungan (pemerintah),” ujar Siti di Media Center BPK, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Desember 2018.
Dia menjelaskan, tingginya angka limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu peta jalan terbagi menjadi dua periode yakni 2018-2024 dan 2025-2030. Selama periode itu, pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi.
Untuk diketahui, pada Agustus dan September tahun lalu KLHK mengirim 20 tim terpadu ke Freeport dan menemukan sejumlah temuan.
“Memang di Agustus dan September tahun lalu, 20 tim terpadu ke Freeport, dan ini pertama kalinya juga dilakukan pemerintah. Ada kira-kira 48 temuan,” beber Siti.
Temuan itu terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan izin lingkungan. Namun tujuh macam temuan terkait pencemaran tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena sulit untuk memperbaikinya. Oleh sebab itu, lanjutnya, adanya peta jalan bisa membantu Freeport dalam menanggulangi limbah.
“Roadmap ini menggambarkan rencana yang sistematis dan bertahap karena tidak bisa selesai dalam lima tahun,” pungkas Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News