"Sekali lagi terima kasih kepada Eni Muara Bakau BV yang bisa melakukan 'gas in' lebih cepat enam bulan dari rencana empat tahun, jadi 3,5 tahun. Ini hematnya luar biasa," kata Jonan, di awal sambutan peresmian fasilitas penerimaan darat onshore (onshore receiving facility/ORF), di Handil Batu, Samboja, Kalimantan Timur, Selasa 31 Oktober 2017.
Jonan menyebut, peningkatan produksi Lapangan Jangkrik bergerak linear. Semula, pada awalnya onstream sebesar 150 MMSCFD, lalu setelah berproduksi dua bulan mencapai 450 MMSCFD, dan mencapai 607 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada awal Oktober lalu.
"Produksi yang ditargetkan 450 MMSCFD atau setara 75 ribu barel per hari, sekarang itu produksinya memang di atas 600 MMSCFD setara dengan 100 ribu barel setara minyak per hari (boepd)," sebut dia.
"Sehingga biayanya lebih hemat 5-10 persen dari anggaran," tambah dia.

Lapangan Jangkrik di Kalimantan Timur. (FOTO: MTVN/Ayu)
Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Amien Sunaryadi menjelaskan dari produksi gas tersebut sebagian besar telah dibeli PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan domestik seperti listrik dan sebagiannya lagi dijual ke Eni Midstream.
"Jadi produksi hari ini antara 605 MMSCFD dan 607 MMSCFD. Dulu rencananya hanya 450 MMSCFD. Kemudian gasnya disalurkan ke Bontang sesuai dengan perjanjian jual beli yang sudah ada. Pembagiannya kira kira 2/3 dijual ke Pertamina, 1/3 dijual ke ENI Midstream. Jadi yang Pertamina mayoritas untuk domestik. Kemudian yang Eni Midstream mayoritas untuk ekspor," jelas Amien.
Seperti diketahui, ENI resmi menjadi operator Blok Muara Bakau pada 2002. Penemuan cadangan gas pertama terjadi pada 2009 di Sumur Jangkrik-1. Berjarak sekitar 20 km dari Lapangan Jangkrik pada blok yang sama terdapat sumur Jangkrik North East yang ditemukan pada 2011 dan kemudian diintegrasikan dalam satu rencana pengembangan lapangan (POD).
Pemerintah Indonesia menyetujui POD Lapangan Jangkrik pada 2011 dan Lapangan Jangkrik North East pada 2013. Persetujuan Lapangan Jangkrik North East melingkupi penggabungan pengembangan Lapangan Jangkrik yang dinamakan "Jangkrik Complex Project" (Proyek Jangkrik).
Pada 29 Mei 2017, Eni telah memulai produksi dari Proyek Pengembangan Kompleks Jangkrik di lepas pantai laut dalam Indonesia. Proyek ini mencakup lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East yang terletak di blok Muara Bakau, Cekungan Kutei, di perairan laut dalam Selat Makassar.
Adapun produksi itu dihasilkan melalui sepuluh sumur bawah laut yang terhubung dengan FPU Jangkrik dan telah mencapai 600 MMSFD atau setara dengan 100 ribu boepd. Keberhasilan proyek ini sangat signifikan untuk menambah pasokan gas dalam negeri dan memenuhi target lifting gas bumi pada 2017 sebesar 1,15 juta barrel setara minyak per hari, dan 2018 sebesar 1,2 juta. Pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan gas di dalam negeri, dan di 2017 alokasi gas dalam negeri sebesar 62 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id