"Mungkin sekitar seminggu lagi kami akan panggil para Dirjen migas dan yang terkait lainnya, untuk membahas soal ini (penurunan porsi bagi hasil)," kata Rizal dalam Seminar Nasional Mengawal Nawacita, di Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Rizal mengungkapkan, seharusnya Menteri ESDM Sudirman Said juga menghadiri undangan nanti, namun Rizal tidak meyakini mantan direktur Pindad ini akan menghadiri undangannya. Pasalnya, Rizal mengatakan semenjak dirinya menjadi Menko, Sudirman selalu menolak hadir setiap dia undang.
"Kalau menterinya tidak mau datang, dari dulu saya undang tidak mau datang, tidak penting," ucap dia.
Sehingga, Rizal menyimpulkan, Sudirman Said tidak penting dan tidak mengerti soal kegiatan sektor energi khususnya migas ini.
"Saya penting dirjen-dirjennya saja, karena lebih mengerti dirjen-dirjennya dari pada menterinya," pungkas dia.
Sebelumnya, Rizal meminta porsi bagi hasil minyak dan gas bumi yang terdapat Production Sharing Contract (PSC) diturunkan. Hal Ini dilakukan sebagai stimulus agar investor asing tertarik berinvestasi di sektor migas.
Selama ini, pembagian porsi bagi hasil untuk minyak bumi sebesar 85 persen untuk negara dan 15 persen untuk investor. Sedangkan untuk gas, pemerintah mendapatkan 70 persen, dan investor 30 persen.
"Pembagian production sharing harus fleksibel. Kalau sekarang misalnya 85:15, kenapa tidak 80:20 untuk waktu sementara," jelas Rizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id