Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi menjelaskan, sinergi yang melibatkan tiga BUMN ini merupakan solusi tepat untuk mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang sangat dibutuhkan oleh Bandara Soetta.
Budi menyebutkan, AP II, WIKA, dan PGN telah menghitung total investasi yang akan dikeluarkan untuk pembangunan PLTG, di mana berdasarkan kalkulasi kasar akan menelan dana sekitar Rp1 triliun.
"Dalam kalkulasi kasar itu sekitar Rp1 triliun," kata Budi, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Rencananya, jelas Budi, adanya tambahan daya dari PLTG ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan listrik Bandara Soekarno Hatta secara bertahap. Saat ini kebutuhan listrik di Bandara Soekarno Hatta sebesar 60 megawatt (mw). Setelah terminal 3 selesai dan cargo village selesai, maka kebutuhan listrik di Bandara Soekarno Hatta menjadi 150 mw.
PLTG ini diharapkan dapat memasok kebutuhan listrik secara bertahap di Bandara Soekarno Hatta. Untuk tahap pertama PLTG akan dibangun dengan kapasitas daya 60 mw. "60 mw untuk awal tapi bisa extend 100 mw," ujar Budi.
Dalam Pembangunan PLTG ini AP II menggandeng PGN untuk memasok gas untuk PLTG dan WIKA sebagai kontraktor. Diharapkan pembangunan PLTG ini akan rampung dalam waktu satu tahun tiga bulan.
"Masih membutuhkan waktu tiga bulan untuk finalisasi design development. Dan kita akan menyelesaikan konstruksi satu tahun. Jadi target kita satu tahun tiga bulan," ungkap Budi.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menambahkan, pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soetta merupakan terobosan untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Sebagai BUMN gas, PGN mengambil inisiatif untuk memperluas penggunaan gas bumi di berbagai sektor ekonomi di Indonesia.
"Kami gembira dapat ikut berpartisipasi dalam program pembangunan pembangkit listrik tenaga gas ini. Sebagai energi yang sumbernya masih sangat besar di Indonesia, gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, termasuk di Bandara Soetta," pungkas Hendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News