Kepala BPS Suhariyanto. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Kepala BPS Suhariyanto. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Penurunan Produksi Tambang Amman Seret Ekonomi NTB ke Arah Negatif

Suci Sedya Utami • 05 Mei 2017 15:06
medcom.id, Jakarta: Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sepanjang kuartal I-2017 bisa dibilang tak memuaskan. Dihitung secara year on year maupun month to month angkanya negatif.
 
Secara y-on-y tercatat -4,18 persen dan m-to-m tercatat -6,26 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan ekonomi NTB sangat tergantung dengan kegiatan tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara atau yang dahulu dikenal dengan PT Newmont Nusa Tenggara serta PT Freeport.
 
Dirinya mengungkapkan, terjadi penurunan produksi dari perusahaan tambang tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonominya negatif.

Baca: Pemerintah Berharap AMNT Bangun Smelter Sendiri
 
"Terpengaruh di sektor pertambangan," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 5 April 2017.
 
Dia mejelaskan, ada tiga provinsi yang perlu diperhatikan karena ketergantungan terhadap sektor tambangnya sangat tinggi yakni NTB, Kalimantan Timur, dan Papua.
 
Dalam kesempatan yang sama, Deputi bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistiowati mengatakan dispute yang sempat terjadi pada dua perusahaan tambang tersebut berkontraksi pada penurunan produksi hingga 60 persen untuk Freeport dan 28 persen untuk Amman.
 
Baca: Jonan Mencanangkan Lokasi Pembangunan Smelter Amman
 
"Mereka tergantung ekonominya pd dua perusahaan ini. Besar sekali pengaruh mereka terhadap provinsi tersebut," ujar Sri.
 
Lebih jauh untuk ke depannya diharapkan ada peralihan kegiatan ekonomi di sektor lain yang menghasilkan nilai tambah. Atau dengan kata lain, jangan terlalu berganting terhadap sumber daya alam yang ada.
 
"Ekonomi ke depan adalah ekonomi kreatif, pariwisata dan tidak mengeksploitasi SDA dan lebih berkelanjutan," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan