Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri --  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri -- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ini Penyebab Petral Tak Dibubarkan

Husen Miftahudin • 30 Desember 2014 20:29
medcom.id, Jakarta: Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menyatakan, tak dibubarkannya Pertamina Trading Energy Limited (Petral) karena anak perusahaan Pertamina yang beroperasi di Singapura tersebut masih dibutuhkan untuk membantu perdagangan (trading) minyak. Ia menyebutkan, bahwa tantangan minyak Indonesia kedepannya adalah masalah trading.
 
"Fungsi itu tetap ada dan kita berharap manajemen Petral baru dapat menjadi national trading world class. Jadi buat apa kita langsung membubarkan sesuatu yang jelas. Petral seharusnya menjadi organisasi yang berbeda dari sekarang, yakni menjadi perusahaan trading," ucap Faisal, saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
 
Menurut dia, yang terpenting bagi Petral saat ini adalah mengganti manajemen mempunyai orang-orang yang tepat, handal, dan berkompeten. Penggantian manajemen tersebut, jelas dia, harus dilakukan dari tingkat pimpinan tertinggi perusahaan hingga manajer.

Menurut Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Agung Wicaksono, seharusnya Petral memang menjadi trading company, bukan hanya menjadi perusahaan buying agent. Padahal, sebut dia, yang diinginkan Tim Reformasi Tata Kelola Migas adalah perusahaan Petral yang bisa menjual dan membeli minyak dengan harga yang sepadan.
 
"Dia hanya beli saja, stop saja fungsi itu. Sekarang ditarik ke ISC (Integrated Supply Chain). Itu seperti bubar, dilumpuhkan. Dilumpuhkan dulu kemudian Petral harus punya strategi ke depannya untuk menjadi perusahaan trading yang benar, baru bisa jalan," ungkap Agung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan