Anggota Komite Bidang Infrastruktur BPH Migas, Ibrahim Masyim, menjelaskan untuk mengembangkan infrastukktur, pemerintah tentu membutuhkan kucuran dana pihak swasta. Guna mendorong minat swasta, pemerintah dinilai perlu menaikkan harga BBG.
"Kalau harga (dinaikkan) Rp4.500 lsp atau Rp5.500, maka investor akan membangun infrastruktur tanpa harus disubsidi. Kan itu yang kita hendaki, kalau infrastruktur hanya dibangun oleh pemerintah itu tidak akan selesai. Karena anggaran pemerintah terbatas," tutur Ibrahim di Jakarta, seperti dikutip Sabtu (27/9/2014).
Dirinya menambahkan, jika kenaikan harga BBG tidak signifikan, akan percuma, karena investasi di sektor hilir merupakan investasi jangka panjang yang tidak cepat balik modal.
Sekadar informasi, sebelumnya pemerintah sudah memiliki rencana untuk menaikkan harga BBG, menjadi Rp4.000 lsp. Selain itu, pemerintah juga harus membuat aturan agar pelaku industri automotif menciptakan mobil dual fuel disetiap produk terbarunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News