Ilustrasi penggunaan energi terbarukan di PLTS Cirata. (FOTO: Medcom.id/Annisa Ayu)
Ilustrasi penggunaan energi terbarukan di PLTS Cirata. (FOTO: Medcom.id/Annisa Ayu)

Ibu Kota Baru Diharap Gunakan 100% Energi Terbarukan

Suci Sedya Utami • 28 Agustus 2019 12:11
Jakarta: Presiden Joko Widodo telah menetapkan Kecamatan Samboja Kabupaten Kukar dan Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara yang baru.
 
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) bersama Asosiasi-asosiasi Energi Terbarukan berharap dalam membangun ibu kota baru pemerintah memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan keberlanjutan. Selain itu dibangun dengan mengupayakan emisi gas rumah kaca yang rendah (low carbon city) serta memanfaatkan energi terbarukan.
 
Oleh karenanya pemerintah diharapkan membangun fasilitas angkutan umum massal dan kendaraan listrik (mobil dan sepeda motor) untuk mobilitas masyarakat, tanpa mengabaikan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota," kata Ketua METI Surya Darma dalam keterangan resmi, Rabu, 28 Agustus 2019.

Di samping itu, kata Surya, pihaknya meminta agar pemerintah juga membangun fasilitas charging station di setiap sudut kota yang juga bisa bersumber dari energi terbarukan. METI berharap ibu kota baru sepenuhnya menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Dia bilang mengingat banyaknya sumber energi terbarukan yang tersedia di sekitar lokasi ibu kota baru.
 
Surya mengasumsikan jumlah penduduk di ibu kota baru sebanyak 1,5 juta jiwa, maka akan dibutuhkan energi sekitar 3,75 hingga 4,5 terawatt hour (TWh) per tahun. Adapun perkiraan kapasitas pembangkit energi terbarukan yang perlu dibangun untuk memenuhi 100 persen kebutuhan energi ibu kota baru adalah sebagai berikut:
 
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 535-640 megawatt (MW).
2. PLTS (Solar farm) 400-480 MW.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 200-230 MW.
4. PLTBayu 150-180 MW.
5. PLTBiomassa 140-170 MW.
 
Khusus untuk solar farm, kata Surya, pemerintah dapat memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai lokasi pembangunannya.
 
Lebih jauh dia menambahkan menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk memanfaatkan 100 persen energi terbarukan untuk ibu kota baru. Hal ini akan menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.
 
Ia bilang dengan contoh yang diberikan pemerintah pusat di ibu kota baru, maka diharapkan akan diikuti oleh pemerintah daerah untuk memprioritaskan pemanfaatan energi terbarukan. Sehingga pada akhirnya akan mendukung tercapainya target energi terbarukan dalam bauran energi sebagaimana tercantum dalam kebijakan energi nasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan