Dirut Saka Energi Indonesia Nofriadi. Foto: Medcom.id/ Suci Sedya Utami
Dirut Saka Energi Indonesia Nofriadi. Foto: Medcom.id/ Suci Sedya Utami

Saka Energi Siap Ekspansi Bisnis Hingga ke Luar Negeri

Suci Sedya Utami • 09 September 2019 07:26
Jakarta: Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Saka Energi Indonesia berencana memperluas sayap bisnis dengan melakukan akuisisi blok di dalam maupun luar negeri. Hal tersebut dilakukan untuk menambah produksi gas yang ditargetkan sebesar 50 ribu barel ekuivalen per hari (boepd) lima tahun mendatang.
 
Angka produksi tersebut sebenarnya pernah dicapai oleh Saka ketika masih memiliki saham di dua blok yakni blok Sanga Sanga dan East Kalimantan. Namun dua blok iti harus dikembalikan ke pemerintah karena masa kontraknya telah selesai. 
 
Alhasil hingga semester I 2019, realisasi produksi Saka Energi mencapai 38.034 boepd sedikit di atas target yang dicanangkan sebesar 37.850  boepd.

Direktur Utama Saka Energi Nofriadi mengatakan untuk ekspansike luar negeri pihaknya masih dalam tahap pemilihan beberapa  wilayah potensial di kawasan Asia Tenggara.
 
Sedangkan untuk ekspansi di dalam negeri, pihaknya telah menyatakan minat secara resmi untuk ikut lelang penawaran blok migas tahap III yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
"Ikut (lelang) tapi hanya untuk salah satu area. Itu kan bidding, jadi belum tahu dapat atau tidak," kata Nofriadi di Jakarta, seperti dikutip Senin, 9 September 2019.
 
Ada empat blok migas yang ditawarkan pada lelang tahap III yakni Blok East Gebang yang terletak di lepas pantai Sumatera Utara, Blok West Tanjung I di Kalimatan Tengah, Blok Belayan I di Kalimantan Timur, dan Blok Cendrawasih III di lepas pantai Papua.
 
Dia bilang ekspansi dilakukan diprioritaskan berada di wilayah yang dekat dengan infrastruktur milik induk usaha, PGN. 
 
"Yang mana saja yang penting dekat infrastruktur gas. Timur pun ada jargas PGN. Jadi waktu bikin strategi harus lapor ke PGN. Kadang-kadang sinkronisasi jadi kalau PGN masuk ke hilir kita masuk ke hulu," tutur dia.
 
Selain itu, Saka Energi juga akan lebih selektif dalam mengakuisisi aset. Akuisisi difokuskan pada yang siap berproduksi atau telah berproduksi.
 
"Strategi diubah, akuisisi untuk yang siap produksi atau sudah produksi supaya menikmati hasilnya. Karena kalau ekplorasi harus tunggu waktu," tandas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan