"Dari data yang ada, tadi malam yang terdampak ada 2.229 gardu distribusi. Yang sudah menyala saat ini ada 638 gardu distribusi dan yang terpaksa masih padam itu saat ini 1.564 gardu distribusi," ujar Zulkifli saat meninjau pusat kontrol jaringan distribusi PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Jalan MI Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2020.
Pemadaman sementara aliran listrik dimaksudkan untuk memastikan keselamatan warga terdampak banjir. Namun demikian, PLN akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan keamanan penyambungan kembali arus listrik.
"Apabila telah berkurang genangannya, kami akan berkomunikasi dengan RT/RW setempat bahwa lokasi itu sudah tidak tergenang air. Dengan itu, kami akan segera melakukan penandatanganan berita acara dengan RT/RW untuk kami segera kami nyalakan listrik pada daerah tersebut," ungkap dia.
General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan pihaknya terpaksa melakukan pemadaman terhadap 834 gardu distribusi gara-gara banjir. PLN Disjaya pun menyiagakan sekitar 1.000 petugas untuk memantau perkembangan wilayah yang terdampak banjir.
"Jika dipastikan sudah aman dan ada berita acara dengan tokoh masyarakat setempat, itu akan segera kita nyalakan. Ini sangat terpaksa kami padamkan untuk keselamatan warga," tegasnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten Doddy Pangaribuan mengaku terpaksa melakukan pemadaman terhadap 84 gardu distribusi di wilayah terdampak banjir seperti Cikupa, Teluknaga, dan Serpong. Sebanyak 40 gardu listrik di antaranya kini sudah kembali normal.
"Sisanya belum bisa kami normalkan menunggu keamanan, saat mereka siap dinyalakan kami akan sigap menyalakan. Ada sekitar 100 petugas kami yang terus melakukan patroli dan terus berkoordinasi dengan RT/RW untuk memastikan bahwa kalau sudah siap akan segera kami nyalakan," ujar dia.
Sedangkan General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha menyebutkan gardu distribusi yang terdampak banjir di wilayahnya ada sebanyak 1.111 unit. Gardu-gardu terdampak tersebut berada di wilayah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Hingga saat ini, ucap dia, tersisa 745 gardu distribusi yang belum dioperasikan kembali. Dari jumlah tersebut, terdapat empat gardu listrik rumah sakit dan enam gardu listrik SPBU yang belum menyala.
"Untuk rumah sakit yang tidak memungkinkan secara suplai PLN, kami bantu nyalakan dengan genset supaya operasional bisa jalan. Jadi sepanjang instalasi bangunannya aman, gensetnya kami operasikan," pungkas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News