Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo)
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo)

Empat Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK

Target Penyaluran BBM Satu Harga Tidak Berubah

Ilham wibowo • 17 Oktober 2018 13:27
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan target kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga se-Indonesia tak akan berubah. Diyakini operasional titik stasiun baru penyaluran BBM oleh PT Pertamina (Persero) bakal rampung seluruhnya pada 2019.
 
Mengutip data BPH Migas, Rabu, 17 Oktober 2018, disebutkan jumlah titik penyalur yang menerapkan program BBM satu harga sudah sebanyak 77 penyalur. Ke-77 penyalur itu terdiri dari 73 penyalur dari Pertamina dan empat penyalur dari PT AKR Corporindo.
 
"BBM satu harga sampai September 2018 sudah diresmikan 77 titik lokasi. Target totalnya 160 titik hingga 2019," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, ditemui di Kementerian ESDM, beberapa waktu lalu.

Program ini diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Selisih harga BBM yang tinggi dibandingkan dengan kota besar menjadi fokus untuk mencapai keadilan.
 
"Ini bentuk kepedulian Presiden yang dinamakan sila kelima. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saudara kita di Jawa, Sumatera, dan timur Indonesia juga dapat harga yang sama," ungkapnya.
 

 
Adapun merealisasikan BBM satu harga bukan perkara yang mudah lantaran perlu melakukan penyesuaian distribusinya. Namun demikian, biaya yang mesti dikeluarkan tak menjadi kendala yang dianggap bakal mempersulit Pertamina.
 
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan dari 77 titik tersebut 54 titik di antaranya telah beroperasi pada 2017. Sebanyak 23 titik yang baru beroperasi dilakukan mulai awal tahun hingga September 2018.
 
"Sebanyak 77 lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi, beberapa sudah diresmikan Pertamina bekerja sama dengan BPH Migas. Namun demikian yang belum diresmikan tetap beroperasi dan melayani masyarakat," kata Adiatma.
 
Target Penyaluran BBM Satu Harga Tidak Berubah
 
Tahun ini Pertamina ditargetkan mengoperasikan 67 titik BBM satu harga, di mana sebanyak 44 titik di antaranya masih melewati proses perizinan dan pembangunan. "Kami berharap target yang ditetapkan pemerintah dapat diselesaikan sampai akhir 2018," ujar Adiatma.
 
Adiatma menjelaskan dengan BBM satu harga, warga di Tolikara Papua yang sebelumnya membeli premium dengan harga kisaran Rp25 ribu hingga Rp40 ribu per liter, kini bisa menikmati harga Rp6.450 per liter. Demikian pula daerah lainnya bisa mendapatkan premium Rp6.450 dan solar Rp5.150 per liternya.
 
"Dengan beroperasinya lembaga penyalur tersebut, tentunya Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM, pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan peran aktif masyarakat agar BBM satu harga tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," tutur dia.
 
Adiatma menambahkan konsumsi BBM satu harga hanya sekitar 0,3 persen dari total penyaluran nasional. Pada 2018, proyeksi rata-rata penyaluran premium dan solar untuk program BBM satu harga sebesar 5.727 kiloliter (KL) per bulan untuk 67 lembaga penyalur.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan