Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ada Empat Jenis Lembaga Penyalur BBM Satu Harga

Ade Hapsari Lestarini • 29 Maret 2017 13:12
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina (Persero) mengungkapkan ada empat jenis lembaga penyalur untuk bahan bakar minyak (BBM) satu harga.
 
Terdapat beberapa karakteristik penyaluran di daerah-daerah terpencil, terluar dan terdepan wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan. Letak geografis lembaga penyalur mempengaruhi moda transportasi dan jenis lembaga peyalur yang akan dioperasikan.
 
Area Manager Communication and Relations Kalimantan Pertamina Alicia Irzanova menguraikan setidaknya terdapat empat jenis lembaga penyalur BBM yang dapat digunakan untuk menyukseskan program BBM Satu Harga di daerah 3T. Keempat jenis tersebut adalah APMS, SPBU Modular, APMS Tangki Khusus, dan SPBU Mini.

"APMS dioperasikan untuk melayani kebutuhan sekitar 40-80 kiloliter (kl) per hari, dengan bangunan standar sederhana dan menggunakan drum sebagai sarana penimbunan," tutur Alicia, dalam siaran persnya, Rabu 29 Maret 2017.
 
Kemudian SPBU Modular dioperasikan untuk melayani kebutuhan sekitar 40-200 kl per hari. Tidak seperti SPBU di kota yang memiliki sarana timbun dan penjualan tersediri, SPBU ini terdiri dari satu modul yang digunakan untuk sarana penimbunan dan sarana penjualan.
 
APMS tangki khusus dengan perkiraan penjualan sebesar 40-200 kl. Penyaluran menggunakan mesin pompa atau sarana lainnya dan sarana penimbunan menyesuaikan dengan volume pengiriman kapal.
 


 
Serta SPBU Mini tampak seperti bangunan SPBU yang biasa dijumpai di kota, hanya saja bentuknya lebih sederhana dan jumlah dispenser/pompa maksimal dua unit dengan perkiraan penjualan di SPBU mini sekitar 100-300 per kl per hari.
 
"Keempat jenis lembaga penyalur tersebut digunakan sesuai dengan kondisi atau karakteristik lokasi penyaluran BBM," ujar Alicia.
 
Daerah terpencil namun dapat dijangkau dengan akses darat dapat menggunakan moda transportasi angkutan darat berupa truk atau mobil tangki. Lembaga penyalur yang disarankan untuk karakter geografis seperti ini adalah APMS atau SPBU Modular.
 
Untuk lokasi daerah yang tidak dapat diakses dengan transpotasi darat, seperti pegunungan, digunakan dua alternatif, yaitu menggunakan mobil tangki dan kapal pengangkut (barge) apabila memungkinkan untuk menggunakan moda transportasi sungai, atau menggunakan moda tranportasi udara untuk daerah yang tidak dapat diakses melalui sungai.
 
Salah satu penyaluran BBM yang menggunakan transportasi sungai adalah di Kecamatan Long Apari, Mahakam hulu. Proses distribusi BBM menggunakan kapal ke Long Apari memang sangat menantang karena pengiriman BBM yang dilakukan dengan kapal jenis self propelled oil barge (SPOB) itu melintasi rute Samarinda-Long Bagun-Long Pahangai dan Long Apari selama 10 jam.
 
"Selama proses pengiriman ini, kapal-kapal Pertamina harus berhadapan dengan arus yang deras. Contoh untuk penyaluran BBM dengan moda transportasi pesawat udara yang sudah terelisasi di Kalimantan adalah di Krayan, Nunukan," ungkap dia.
 
Lembaga penyalur yang disarankan untuk daerah dengan tipologi alam seperti itu adalah APMS dengan tangki khusus atau APMS dengan drum.
 
Karakter georgrafis yang juga sering ditemui di daerah 3T, salah satunya adalah daerah yang berada di seberang lautan (pulau-pulau). Untuk karakter ini dapat menggunakan mobil tangki dan kapal pengangkut dengan jenis lembaga penyalur APMS tangki khusus.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan