Ilustrasi -- FOTO: Antara/Vitalis Yogi Trisna
Ilustrasi -- FOTO: Antara/Vitalis Yogi Trisna

Krisis, Pemerintah Siapkan Cadangan Listrik 30%

Annisa ayu artanti • 12 Maret 2015 20:05
medcom.id, Jakarta: Krisis listrik di sejumlah daerah secara tak langsung menghambat perekonomian. Padahal, semakin maju perekonomian negara, semakin banyak juga pasokan listrik yang diperlukan.
 
Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, penyebab krisis listrik di daerah disebabkan oleh keterlambatan pembangunan pembangkit dan jaringan listrik, sehingga listrik tidak bisa dialiri.
 
"Beberapa daerah kekurangan daya, sehingga terjadi pemadaman. Mengapa terjadi? Karena pembangkitnya delay ada yang dua tahun, ada yang tiga tahun," kata Jarman, di Gedung PLN Pusat, Jalan Trunojoyo Blok M I, Jakarta, Kamis, (12/3/2015).

Ia menambahkan, kekurangan daya pada sejumlah daerah perlu dihindari karena menghambat perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan cadangan tenaga listrik sebanyak 30 persen. "Memang sistem ketenagalistrikan itu harusnya cadangannya 30 persen. Kalau ada gangguan, jadi sistem masih tetap ada," katanya.
 
Lebih lanjut, jelas dia, cadangan listrik tersebut akan dihitung per sistem, dan bukan nasional. Dari 22 sistem yang ada, yang sudah berjalan normal ada sebanyak 30 persen di antaranya terdapat di pulau Jawa, Batam, Sulawesi, dan Kalimantan Timur.
 
"Cadangan itu dihitung per sistem. Bukan nasional. Sekarang kalau dilihat dari 22 sistem, yang sudah normal, dan sudah aman 30 persen, itu ada delapan sistem. Jawa itu satu sistem. Ada lagi Batam, Sulawesi, dan Kaltim," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan