Ilustrasi. (FOTO: dok Pertamina)
Ilustrasi. (FOTO: dok Pertamina)

Ada Kebocoran, Produksi Lapangan YY Mundur Tahun Depan

Suci Sedya Utami • 19 Juli 2019 18:45
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyatakan insiden yang terjadi di lapangan migas YY yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) akan mengganggu jadwal produksi lapangan tersebut.
 
Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan dari jadwal produksinya akan mundur ke tahun depan. Awalnya target produksi Lapangan YY akan berproduksi mendekati akhir tahun ini.
 
"Lapangan YY yang diharapkan bisa berproduksi di tahun ini, kemungkinan besar akan bergeser ke tahun depan," kata Fatar di kantor SKK Migas, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Juli 2019.

Produksi ini direncanakan awalnya pada akhir September 2019. Dia mengatakan saat ini fokus SKK Migas yakni untuk menyelesaikan permasalahan kebocoran yang terjadi sehingga dalam waktu dekat potensi yang hilang bisa dipulihkan.
 
"Apa yang hilang dalam waktu seminggu terakhir bisa dipulihkan, sehingga sumur ini bisa kita produksi kembali," jelas Fatar.
 
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan sebelumnya memang ada kemungkinan kemunduran jadwal onstream di proyek tersebut. Namun proyek ini masih tetap beroperasi.
 
"Enggak (terganggu) masih beroperasi. Ya mungkin (mundur) tapi kan produksinya enggak terlalu besar," kata Nicke kemarin.
 
Proyek dengan alokasi biaya USD85,4 juta ini memiliki potensi cadangan minyak mencapai empat juta barel atau million barrels of oil (MMBO) dan gas sebesar 21,2 miliar standar kaki kubik atau billions of standard cubic feet (BSCF).
 
Diharapkan nantinya Lapangan YY akan menyumbang tambahan produksi minyak sebesar 4.065 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD) dan gas bumi mencapai 25,5 juta kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD).
 
Produksi dari Lapangan YY akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga menjadi pendorong roda perekonomian industri di sekitar wilayah kerja Pertamina Hulu Energy (PHE) ONWJ.
 
Sebelumnya PHE menyatakan langsung mengaktifkan sinyal darurat untuk menanggulangi kebocoran gas yang terjadi pada Proyek YY yang terletak dua kilometer dari Pantai Utara, Karawang, Jawa Barat.
 
Vice President Relation PHE Ifki Sukarya mengatakan kebocoran tersebut terjadi pada sumur reaktivasi YYA-1. Dia bilang sumur tersebut perlu dilakukan penutupan sebab muncul gelembung.
 
"PHE ONWJ telah mengaktifkan incident management team untuk menanggulangi kejadian tersebut," kata Ifki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan