Komisioner Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas), Ibrahim Hasyim mengatakan, terkait hal itu maka keberadaan Universitas Pertamina merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Pertamina.
"Pertamina sangat tahu yang diperlukan industri saat ini dan ke depan. Pertamina tentu akan memanfaatkan sebagian lulusan untuk keperluannya sendiri dan selebihnya disalurkan ke pasar tenaga kerja nasional dan internasional," kata Ibrahim, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Menurut Ibrahim, yang juga Ketua Alumni Akademi Minyak dan Gas, sistem pendidikan yang dibangun Universitas Pertamina sudah untuk menjawab permintaan industri secara standar internasional seperti penguasaan bahasa, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sekalipun baru berdiri, Pertamina mempunyai kemampuan besar.
Ibrahim menambahkan banyak kemudahan dalam proses belajar di Universitas Pertamina, mudah untuk praktik, mudah membangun kerja sama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk peluang kemudahan mendapatkan beasiswa dan kerja.
"Nama Pertamina yang disandang dan mendukungnya sudah merepresentasikan sebuah citra tentang kualitas Universitas Pertamina," tegas dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina Ichsan Setya Putra mengatakan, Universitas Pertamina berkeinginan menciptakan lulusan yang ahli dan andal untuk mengatasi persoalan energi.
"Lulusan akan dibekali dengan sejumlah kemampuan seperti learning skill, thinking skill, soft skill, dan leadership skill yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang semakin kompleks dan menghadapi persaingan global. Karena itu, proses seleksi mahasiswa baru dilakukan secara ketat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News