"Kajian teoritis uji coba langsung. Kita harus memilih jalurnya lokomotif yang digunakan dipilih dari pabrikan yang beda, jumlah angkutan teknis perkeretaapian, pasokan perlu waktu. Itu tidak sebatas kajian," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Belitung, Sabtu, 16 Desember 2017.
Arcandra mengungkapkan penggunaan B30 perlu diuji coba agar peralihannya dari penggunaan B20 tidak menemui kendala. Pasalnya terjadi ketidakcocokan mesin pada beberapa jenis kendaraan tertentu dalam penggunaan B20.
Sehingga mesin lokomotif kereta api, alat berat, hingga kendaraan tempur alutsista belum bisa menggunakan solar dengan campuran minyak nabati sebesar 20 persen.
"Untuk ketahui secara langsung penggunaan B20 terhadap kereta api, kita tidak ingin agar kendala yang diduga dari ingin dibuktikan apakah B20 comply dengan sistem kereta api sekarang," tutur dia.
Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menambahkan uji coba akan dilakukan pada tahun mendatang periode Januari hingga Maret. Saat ini Kementerian ESDM bersama PT Kereta Api Indonesia tengah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengaplikasikan penggunaan nabati ini.
"Sekarang sedang disiapkan (uji coba) dengan PT Kereta Api Bandung-Jakarta, meskipun hasil utama injector-nya tidak kuat," ucapnya.
Sebagaimana diketahui pemakaian biodiesel menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengejat target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Adapun hingga 2025, target bauran energi dari EBT sebesar 23 persen.
Data Kementerian ESDM memaparkan penyerapan biodiesel sepanjang semester I-2017 mencapai 1,67 juta kiloliter (kl). Hingga akhir tahun targetnya bisa mencapai 4,60 juta kl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News