Saat ini, Menteri BUMN Rini mengungkapkan?, sudah ada penawaran untuk produk sekuritisasi KIK EBA PLN dimaksud. Paling lambat, pertengahan September produk itu bisa diluncurkan. Diharapkan segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan banyak pihak.
"Sedang dalam proses itu PLN. Ini sudah ada dalam penawaran sekarang. Insya Allah di 15-16 September atau pertengahan September bisa di-listing," kata Rini, di Gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2017.
Hampir mirip dengan Jasa Marga yang melakukan sekuritisasi pendapatan ruas Tol Jagorawi, Rini menyebut, PLN juga melakukan sekuritisasi asetnya berupa pembangkit listrik. Nilai dari sekuritisasi tersebut sekitar Rp5 triliun sampai Rp10 triliun.
"Antara Rp5 triliun sampai Rp10 triliun. Kita tergantung lihat permintaanya karena melihat tingkat suku bunganya. Kita tidak mau terlalu tinggi tingkat suku bunganya," jelas Rini.
Ia menambahkan, permintaan dari produk sekuritisasi PLN ini tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki Jasa Marga. Saat ini tercatat sudah ada penawaran sampai Rp6 triliun. "(Permintaan PLN) sejauh ini sudah bagus. Ini baru penawaran sudah masuk Rp5 triliun sampai Rp6 triliun," ujar Rini.
Sebelumnya, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, PLN akan melakukan sekuritisasi aset pembangkit milik Indonesia Power. Nantinya dana yang diperoleh dari sekuritisasi EBA ini akan digunakan untuk membangun proyek infrastruktur kelistrikan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News