Mengutip siaran pers yang dikeluarkan Kementerian ESDM, Minggu 25 Juni 2017, terdapat satu depot kritis yaitu Terminal BBM Toli-Toli (kerosene), namun tidak menimbulkan kelangkaan BBM karena sudah ada rencana suplai selanjutnya dengan estimasi 25 Juni 2017 sebanyak 1.000 kiloliter (kl).
Sementara itu untuk pendistribusian BBM dan elpiji secara umum/nasional berjalan normal. Proses penyaluran BBM dan elpiji juga berjalan normal dan lancar, BBM jenis produk minyak solar, kerosene, Pertamina dex mengalami penurunan penyaluran.
Sedangkan jenis BBM lain mengalami kenaikan antara lain bensin premium, pertalite, dexlite, dan pertamax. Stok BBM status 24 Juni 2017 pada kondisi aman.
Adapun BBM jenis premium 22,25 hari, solar 24,30 hari, pertalite 24,05 hari, kerosene 89,97 hari, pertamax 21,82 hari, pertamax turbo 28,08 hari, pertamina dex 28,54 hari, elpiji 15,54 hari, dan avtur 28,40 hari.
Pada realisasi pendistribusian BBM 2017 dari H-15 sampai H-1, terdapat kenaikan yang signifikan terjadi pada hari ke-7 (H-9) dengan kenaikan sebesar 64 persen apabila dibandingkan dengan realisasi pendistribusian BBM 2016 pada periode yang sama. Sedangkan pada realisasi pendistribusian BBM 2017 hari ke-15 (H-1), terdapat kenaikan sebesar 10 persen.
"Saya berharap agar peningkatan konsumsi BBM ini dapat diantisipasi, di antaranya dengan menyediakan layanan produk BBM dalam bentuk kemasan di SPBU yang berada di jalur strategis. SPBU di jalur strategis juga diinstruksikan agar buka selama 24 jam dan menjaga ketahanan stoknya melalui penambahan Delivery Order (DO) serta membentuk SPBU kantong," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News