"Dulu sehari satu tabung. Sekarang tiap bulan hanya Rp220.000 sampai Rp300.000. Sebulan dulu sekitar Rp500.000 (menggunakan elpiji 3 kilogram)," kata Elfa di Kampung kue, Kali Rungkut, Surabaya, Senin (2/5/2016).
Elfa mengakui telah menggunakan gas sebagai pengganti elpiji sejak enam tahun lalu. Selama penggunaan gas, menurutnya tidak ada yang perlu ditakuti karena petugas secara rutin setiap sebulan sekali memeriksanya.
Elfa mengatakan, PGN telah mengambil alih PJU untuk menyalurkan gas rumah tangga kepada sebagian besar masyarakat Surabaya, termasuk masyarakat kampung kue.
"Alhamdulillah lima sampai enam tahun tidak apa apa. Meteran kita tiap bulan periksa. Ini (pipa) yang didalam ini baru PGN saja yang memeriksa," ujar dia.
Sekadar informasi, pada 2016 ini, Pemerintah melanjutkan program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Surabaya dengan target pencapaian 24.000 sambungan rumah. PT PGN (Persero) kembali mendapatkan penugasan untuk membangun jargas tersebut.
Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan konversi BBM ke gas bumi, mengingat penggunaan Bahan Bakar Gas dapat membawa berbagai keuntungan, baik secara ekonomi, lingkungan dan kemudahan bagi konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News