Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan pertemuan perseroan dengan perusahaan BUMN asal Rusia itu untuk menindaklanjuti kesepahaman yang sudah dituangkan melalui nota kesepahaman kedua perusahaan pada Juni 2015. Pemerintah mendukung upaya kerjasama yang akan dilaksanakan kedua perusahaan.
"Pemerintah mengisyaratkan dukungannya terhadap Pertamina dan Rosneft untuk bekerja sama secara konkret dari hulu hingga hilir migas. Selain memiliki sumber pasokan minyak yang besar, Rosneft juga menguasai teknologi pengolahan minyak yang unggul dengan modul-modul yang dapat diimplementasikan untuk mempercepat proyek kilang Pertamina di Indonesia," kata Wianda dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Menurutnya, Rosneft memiliki tingkat produksi minyak sekitar 5,2 juta barel per hari di mana 50 persen dari kapasitas produksinya diolah di infrastruktur pengolahan Rosneft sendiri. Perusahaan Rusia tersebut kini mengoperasikan beberapa kilang yang tersebar di Tiongkok, Jerman, Italia, dan Belanda. Keunggulan Rosneft ini lah yang menjadi pertimbangan pemerintah.
"Pemerintah juga mengharapkan ada kesepakatan yang lebih konkret dalam waktu dekat, di mana tahap awal difokuskan pada upaya untuk menjamin kepastian pasokan minyak untuk proyek kilang," ungkap Wianda.
Selain kerja sama di sektor pengolahan, lanjut Wianda, Rosneft juga membuka diri untuk melakukan kerja sama di bisnis hulu. Bahkan, saat ini Pertamina dalam proses pembukaan data room aset hulu migas Rosneft di Rusia.
"Semoga dalam waktu dekat ada gambaran lebih konkret untuk kerja sama Pertamina dan Rosneft di bisnis hulu," ujar dia.
Sebelumnya, Pertamina dan Rosneft melakukan penandatanganan MoU di Lenexpo St. Petersburg, Rusia di sela acara St. Petersburg International Economic Forum pada pertengahan Juni 2015. Kerja sama tersebut meliputi bidang hulu dan hilir, termasuk gas dan infrastruktur, serta kerja sama pengembangan sumber daya manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional serta bagian dari upaya peningkatan hubungan government to government antara pemerintah RI dan Rusia yang tertuang dalam Bilateral Joint Statement.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News