Vice President Corporate Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, berbagai langkah antisipasi disiapkan perseroan termasuk menyiagakan satgas yang bekerja sama dengan Kakorlantas Polri serta pemerintah daerah setempat, khususnya di wilayah barat Jawa, tengah Jawa, dan Jawa Timur, serta Bali Nusa Tenggara.
"Kami perkirakan ada kenaikan konsumsi BBM rata-rata sekitar 5-11 persen dan kami telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang akan siaga selama 24 jam untuk mendukung kelancaran distribusi dan ketahan stok pasokan BBM dan elpiji," jelas Wianda, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Wianda menjelaskan, Satgas ini akan terus beroperasi sejak H-3 sampai dengan H+2 setelah Idul Adha. Selain itu, disiapkan juga kantong BBM yaitu mobil tangki dengan muatan BBM yang akan disiapkan di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan.
"Fungsi dari kantong BBM tersebut adalah sebagai back up penyaluran. BBM dalam kemasan juga akan disiapkan di titik-titik strategis di sepanjang jalur mudik dan jalur arus balik," kata Wianda.
Lebih lanjut, Wianda menuturkan, di beberapa titik krusial kemacetan baik di jalur mudik maupun wisata akan disiapkan skenario SPBU Kantong dan penjualan BBM kemasan yang mana distribusinya akan diupayakan dengan sistem jemput bola menggunakan kendaraan bermotor. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir masyarakat kekurangan BBM saat berlibur.
"Penjualan SPBU Kemasan akan disediakan di empat titik yakni tiga titik di sepanjang tol Purwasuka–Cipali di Rest Area Tol Cipali KM 85, Rest Area Tol Cipali KM 130, dan Rest Area Tol Pejagan KM 228 A. Sementara satu titik berada di Jalan Tol Pejagan-Brebes Timur tepatnya di Rest Area 252," tutup Wianda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News