Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peluncuran elpiji 3 kg nonsubsidi semata-mata karena Pertamina melihat ada potensi pasar. Pertamina, menurut Nicke, tetap memasarkan elpiji 3 kilogram bersubsidi.
"Elpiji 3 kg nonsubsidi semata-mata urusan bisnis. Kita tidak menghilangkan elpiji 3 kg yang bersubsidi dari pasaran," kata dia di sela-sela kunjungan ke Washington, AS, mendampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Elpiji 3 kg nonsubsidi untuk tahap awal dipasarkan di Jakarta dan Surabaya. Harganya di kisaran Rp35 ribu sampai Rp39 ribu. Adapun harga elpiji 3 kg bersubsidi Rp13.500.
Dalam kesempatan sama, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjamin pemerintah tetap memberi subsidi pada elpiji 3 kg untuk masyarakat kurang mampu. Berdasarkan APBN 2018, subsidi untuk elpiji 3 kg mencapai lebih dari Rp46 triliun.
"Jadi, pemerintah tidak mencabut atau menghilangkan elpiji 3 kg yang disubsidi," tutur Jonan.
Jonan mengimbau masyarakat mampu untuk membeli elpiji 3 kg nonsubsidi karena elpiji 3 kg diperuntukkan masyarakat kurang mampu. "Saya mengimbau masyarakat mampu kelak membeli elpiji 3 kg nonsubsidi. Elpiji 3 kg subsidi buat masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin," ucap Jonan.
Jonan meminta Pertamina membedakan elpiji nonsubsidi dan elpiji bersubsidi. "Kalau tidak bisa ukurannya, minimal bedakan warna tabungnya, misalnya yang nonsubsidi warna tabungnya pink," katanya.
Pertamina sudah mengajukan ke Kementerian ESDM terkait dengan pemasaran elpiji 3 kg tanpa subsidi. "Kita sudah terima proposal Pertamina dan segera kita putuskan," kata Dirjen Migas Djoko Siswanto. (Media Indonesia)
Usman Kansong dari Washington DC
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News