Ilustrasi. Antara/Fiqman Sunandar
Ilustrasi. Antara/Fiqman Sunandar

Tak Mau Produksi Migas Terganggu, Jadi Alasan Proyek Cilamaya Dipindah

Eko Nordiansyah • 14 April 2015 18:30
medcom.id, Jakarta: Pemerintah memutuskan lokasi pembangunan pelabuhan yang sebelumnya direncanakan dibangun di Cilamaya, Kawarang Jawa Barat akan digeser. Hal ini terkait lokasi yang berdekatan dengan anjungan Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero).
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, pergeseran lokasi pembangunan pelabuhan Cilamaya menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi migas dalam negeri yang lebih diprioritaskan, sehingga penyaluran BBM dari lokasi tersebut tidak terganggu.
 
"Pemerintah pastikan penyaluran BBM tidak terkendala, makanya Cilamaya digeser ke timur," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).

Indroyono menambahkan, Pertamina meminta agar koridor aman yang disediakan berjarak 10 kilometer (km). Padahal pemerintah juga telah menyediakan koridor aman, namun dianggap kurang lebar.
 
"Jadi anjungan milik Pertamina mencapai 80 titik lebih, Pertamina berharap koridornya bisa 10 km, 5 km ke barat dan 5 km ke timur. Tapi yang disiapkan koridor 4 km, 2 km ke barat dan 2 km ke timur," ucap Indroyono.
 
Pergeseran lokasi ke timur Cilamaya juga bertujuan agar kapal kontainer ukuran 200 ribu ton hingga 300 ribu ton bisa lewat. Selain juga nantinya akan dibangun jalan tol agar jalurnya terkoneksi dan tidak mengganggu area sawah di sekitar lokasi pelabuhan.
 
Saat ini, kajian ulang pelabuhan Cilamaya tengah dibahas oleh Bappenas, Kementerian Perhubungan, BPPT dengan koordinasi oleh Menko Kemaritiman serta Menko Bidang Perekonomian. "Kajiannya sudah mulai bergerak dari sekarang. Nanti diusahakan segera selesai sehingga investor bisa melihat hasil kajian yang baru," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan