Pengecekan dipimpin langsung Branch Manager Jawa Barat PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Sylvia Grace dan tim, yang meninjau satu persatu agen dan pangkalan elpiji siaga.
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan langkah ini sebagai upaya antisipasi sekaligus memastikan agen dan pangkalan siaga tetap beroperasi melayani masyarakat dan para pemudik yang kembali ke kampung halamannya.
Di wilayah Garut sendiri terdapat 30 agen elpiji siaga dan 150 pangkalan elpiji siaga, serta 19 SPBU yang turut menjadi pangkalan elpiji siaga.
"Kami berharap dapat melayani kebutuhan masyarakat yang meningkat jelang Lebaran karena aktivitas memasak tinggi khususnya untuk menyiapkan menu Lebaran," jelasnya, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Juni 2019.
Diharapkan dengan adanya pangkalan elpiji siaga ini, masyarakat bisa mendapatkan elpiji 3 kg dengan mudah dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). HET untuk wilayah Garut sesuai peraturan Bupati terdiri dari tiga zona HET yakni zona dengan jarak kurang dari 60 kilometer (km) yakni Garut Kota dan sekitarnya sebesar Rp16 ribu per tabung. Sedangkan zona dengan jarak 60-90 km dengan HET Rp16.500 per tabung dan jarak lebih dari 120 km, atau sekitar Garut Selatan, sebesar Rp17 ribu per tabung.
Sejak satgas Pertamina siaga hingga hari ini, konsumsi elpiji di wilayah Garut meningkat kisaran 9-12 persen dari rata-rata konsumsi normal. Sementara untuk seluruh wilayah Marketing Operation Region III yakni Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta, konsumsi elpiji subsidi rata-rata mencapai empat persen dari normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News