"Intinya secara normatif hak DPR bertanya, kewajiban pemerintah menjawab dan kita akan jawab," tuturnya usai menghadiri Rakernas Kadin, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014).
Adapun untuk menghadapi cecaran DPR nanti ketika dipanggil, pemerintah telah menyiapkan langkah jitu dengan argumen-argumen pembelaan yang relevan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.
"Kita siapkan jawaban yang menunjukan bahwa kenapa itu diperlukan karena kita yakin pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif itu yang akan menyelamatkan Indonesia lebih baik ke depan," katanya.
Dirinya menjelaskan selama ini begitu banyak subsidi yang di bakar dan tidak tepat sasaran. Dalam lima tahun terakhir, uang negara Rp714 triliun habis dibakar. Sementara sektor produktif seperti pertanian terbengkalai, 42 persen irigasi rusak sehingga produksi pangan turun dan akibatnya makin bergantung pada impor.
"Oleh sebab itu kita perbaiki, dana itu akan kita pakai buat irigasi memberikan shipboard pada nelayan, nanti kita memperbaiki call storage," ucapnya.
Lebih lanjut, pemerintah yakin dengan mengalihkan BBM subsidi searah dengan investasi produktif. "Ada sesuatu yang kita bangun pelabuhan, irigasi, kita bantu petani dengan bibit dengan baik. Sehingga enggak ketergantungan dengan impor. Kita impor hampir semua produk pertanian, berarti kan ada something wrong," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id