Direktur Corporate Business BCA Rudy Susanto mengatakan, pembiayaan tersebut akan difokuskan untuk pengembangan pembangunan mega proyek 35.000 megawatt (mw) dan program kelistrikan di desa-desa terpencil. PLN sebelumnya sudah melakukan penandatanganan dengan BCA untuk pembiayaan proyek tersebut pada akhir tahun lalu.
"PLN sudah sign akhir tahun lalu, mungkin awal tahun akan sign lagi. Berapanya mungkin sekitar Rp3 triliun. Karenakan PLN lagi banyak pembangunan yang program 35.000 mw itu," kata Rudy di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin 13 Maret 2017.
Rudy menjelaskan, BCA bersama lima perusahaan lainnya telah membentuk konsorsium dan telah menandatangani perjanjian sindikasi dalam pembiayaan proyek kelistrikan.
"Pembiayaan konsorsiumnya secara keseluruhan mungkin Rp12 triliun. Tapi BCA Rp3 triliunan. Ada beberapa konsorsium, biasanya ada empat bank, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur seperti ASEAN Infrastructure Fund (AIF), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)," jelas dia.
Sekadar informasi, tahun lalu PLN mendapatkan pinjaman dana sebesar Rp12 triliun dari beberapa lembaga keuangan. Adapun pembiayaan Rp12 triliun dari Bank Mandiri sebesar Rp3,25 triliun, Bank BCA Rp3,25 triliun, Maybank Rp2 triliun, Bank BRI sebesar Rp1 triliun, PT SMI Rp2 triliun, dan IEB sebesar Rp500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News