"Kalau kita lihat, dari data tahun 1987 sampai tahun 2012 jumlah kendaraan di Indonesia sebanyak 104 juta. Dimana 85 persen itu roda dua, 11 persen roda empat, dua persen truk, dan lima persen bus," kata Made dalam seminar Indonesia dan Diversifikasi Energi, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng No.1, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Dalam seminar itu, dia menjelaskan perspektif otomotif yang ada di Indonesia ini akan menaik terus. Pasalnya, kedepan permintaan (demand) pun akan meningkat yang nanti akan berdampak pada penggunaan energi.
"Dan apalagi, prediksi Kementerian Perindustrian sudah dua juta. Barangkali nanti ditambah kendaraan bermotor roda dua," ujar dia.
Dari poin itu, yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana mensikronisasikan. Menurut Made, ada empat faktor yang harus disinkronkan. Pertama adalah market growth, pasar yang akan terus bertambah.
Kedua, Kebijakan Energi Nasional (KEN) dengan roadmap 2013, 2025, dan 2050 dan juga itu kita lihat di tahun 2025 dibutuhkan penurunan fuel dari 48 persen menhadi 25 persen.
"Ketiga, efisiensi biaya. Harga jual bahan bakar yang harus kompetitif. Dari Gaikindo pendekatan kita adalah perbaikan fuel ekonomi, dan perbaikan berbagai jenis fuel. Kita harapkan prilaku user," tutur dia.
Keempat, adalah sinkronisasi dengan infrastruktur. Menurut dia, jalan kota besar sudah penuh, namun belum diiringi penambahan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News