"Angka 23 persen dalam catatan listrik sudah dicapai 11,7 persen, tetapi dalam catatan energi secara keseluruhan diperkirakan sudah mencapai 15 hingga 17 persen," ujar Siti dilansir dari Antara, Kamis, 11 Juli 2019
Untuk saat ini kapasitas EBT yang terpasang sudah mencapai 9.761 megawat dari 65.480 megawat listrik nasional. Diperkirakan pada 2030 pengguna gas 22 persen, batu bara 54 persen dan BBM 0,4 persen.
Penerapan EBT di tanah air juga mendapat dukungan dari Persiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet 8 Juli 2019. Presiden menegaskan untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara dan beralih ke EBT.
Upaya memajukan EBT secara serius juga dikoordinikasikan dengan jajaran Kabinet Indonesia Kerja. Pasalnya, beberapa waktu lalu Siti telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk membicarakan langkah ke depan dalam memajukan EBT dan mengurangi energi batu bara.
Di sisi perindustrian pemerintah juga mengintroduksi mobil listrik dengan pola kendaraan hemat energi terjangkau. Kemudian, Kementerian Keuangan juga memberikan subsidi sebesar Rp500 ribu per ton kepada pemerintah daerah yang bisa membangun listrik tenaga sampah.
Sedangkan di instansinya sendiri tengah berupaya menggenjot penanganan mangrove untuk low carbon development. Karena Indonesia merupakan pemilik hutan mangrove terbesar di dunia seluas 3,7 juta hektare.
"Kira-kira 1,1 juta kritis dan botak-botak, kita akan intensifkan, hal ini juga sudah dibicarakan dengan Jepang, Norwegia, Inggris, Jerman dan Australia," jelas Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id