Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, sampai dengan 2019 kebutuhan listrik Indonesia masih di bawah 35.000 mw. Kebutuhan listrik di Indonesia itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi pada 2019 pertumbuhan ekonomi masih rendah.
"(Kebutuhan listrik 2019) yang jelas di bawah 35.000 mw," ungkap Jarman saat berbincang dengan Metrotvnews.com, di Jakarta, seperti diberitakan Sabtu (3/9/2016).
Jarman menjelaskan, pada 2019, kemungkinan kapasitas sebesar 25.000 mw sudah mulai beroperasi secara komersial (commercial on date). Sedangkan sisanya belum bisa beroperasi pada tahun tersebut.
Namun ditegaskannya, sisa tersebut bukan proyek yang sengaja untuk dikerjakan atau dibereskan. Proyek yang berkisar 10.000 mw itu tetap akan dikerjakannya dengan catatan tidak beroperasi di 2019.
"Itu sudah dijelaskan. Kemungkinan yang 25.000 mw yang COD, yang lain akan tetap jalan," ucap dia.
Meskipun terkesan malas membahas soal proyek yang dicanangkan Jokowi-JK ini, Jarman menekankan pembangunan proyek ini harusnya melihat kondisi dan perkembangan situasi terkini. Termasuk juga perkembangan pertumbuhan ekonomi.
"Bukan (berarti pemerintah pesimistis), justru kita melihat kondisi sebenarnya bagaimana. Ini kan waktu itu melihat kebutuhan. Dalam perjalanannya bagaimana. Ke depan melihat pertumbuhan ekonomi juga," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News