Direktur Pelaksanaan dan Pembangunan Infrastrukturs Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso mengatakan skema KPBU dalam pembangunan jargas sudah mulai dinisiasi tahun ini. Mulai dari studi, sounding pada market hingga bidding baru.
"Dari sisi kami sekarang 2021 sudahlah APBN, setelahnya pakai KPBU. Itu nanti skenario yang akan kami buat," katanya di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan belum ada swasta yang tertarik untuk ikut dalam membangun jargas. Sebab margin yang dihasilkan dalam bisnis gas kota sangat kecil. Oleh karenanya, pembangunan jargas selama ini diserahkan pada PT PGN (Persero) Tbk selaku agregator.
"Kenapa swasta enggak tertarik karena margin kecil tapi butuh dana besar. Makanya tidak ada yang masuk," kata Fahmy.
Pembangunan jargas pada 2020 menggunakan APBN dengan total 266.070 sambungan rumah tangga (SR). Selain itu, PGN juga mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 SR di 16 wilayah Kota/ Kabupaten.
PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif. Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas.
“Target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk Pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong agar bisa menjangkau wilayah baru di Jawa Timur, penyelesaian transmisi Gresik - Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera Jawa, pengembangan Jargas rumah tangga di 49 wilayah Kota/ Kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan,” ungkap Sekretaris Perusahaan Rachmat Hutama.
Hingga akhir 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/ kabupaten, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km. Termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News