Amien khawatir kalau cost recovery nilainya lebih rendah dari usulan awal maka akan berpengaruh pada produksi (lifting) minyak di 2015 yang nantinya akan semakin menurun.
"Dari exercise memang agak mengkhawatirkan. Tapi Banggar putuskan USD14 miliar. Kami khawatir kalau lebih rendah, bakal terkena ke lifting," kata Amien.
Selain itu, pihaknya khawatir biaya operasi minyak dan gas bumi (migas) yang ditagihkan ke negara akan digeser di tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan angka total dari Work Program and Budget (Rencana Kerja), SKK Migas telah menyusun sejumlah skenario cost recovery dari USD13 miliar hingga USD16,5 miliar.
Dirinya mengatakan, dengan cost recovery sebesar USD14 miliar maka pendapatan negara sebesar USD14,99 miliar. Sementara itu, jika cost recovery USD16,5 miliar, maka penerimaan negara dari migas sebesar USD13,2 miliar.
Amien menjelaskan, pihaknya berupaya agar cost recovery yang rendah tidak banyak mempengaruhi lifting migas. Banggar sebelumnya menyepakati lifting minyak sebesar 825.000 barel per hari, sedangkan lifting gas sebesar 1,221 juta barel setara minyak per hari.
"Kami bertemu KKKS, agar mereka mengurangi cost tapi tidak kurangi produksi. Kami minta mereka nego ulang ke vendor mana yang bisa turunkan nilai kontrak, serta me-review ulang rencana kerja," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id