terbarukan lebih sustainable dibandingkan dengan energi primer.
Direktur Jendral Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengatakan Indonesia lebih pandai membangun pembangkit listrik dibandingkan merawat yang ada. Oleh karena itu,
pemerintah cenderung menekankan betul pembangunan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan.
"Ini memang selalu jadi pertanyaan indonesia rajin membangun tapi perawatan tidak bisa. Kita mengarah pada energi baru. Dan tentu kita harus bandingkan. Energi baru memang mahal tapi solar tidak perlu lagi
dipasok," kata Jarman dalam diskusi Energi Kita di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Minggu (9/8/2015).
Ia mengatakan contoh yang sedang berjalan adalah pembangunan proyek penerangan 47 pulau terluar Indonesia. Saat ini, pembangkit yang digunakan bersumber dari tenaga diesel, tapi nantinya pembangkit tersebut akan di-hybrid dengan energi baru terbarukan.
"Mesin diesel yang sudah ada nantinya akan digunakan sebagai back up untuk energi baru," ujar dia.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Wira Yudha mengatakan bila menggunakan energi primer yakni diesel jauh lebih mahal dan sewaktu-waktu energi akan habis.
"Kalau energi primer masih pakai diesel. Maka biaya pokok produksi pasti mahal. Jadi kami dorong bisa diganti dengan energi baru terbarukan," pungkas Satya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News