Direktur Utama PHE, R. Gunung Sardjono Hadi mengatakan, mengacu pada beberapa parameter yang digunakan yaitu harga minyak USD49,70 per barel dan harga gas USD5,92 per mscfd dengan kurs rata-rata USD1 sekitar Rp13.392 PHE membukukan keuntungan sebesar USD204 juta di 2015.
"Sepanjang 2015 membukukan pendapatan usaha sebesar USD1,782 miliar dengan nilai keuntungan sebesar USD204 juta pada 2015," kata Gunung, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Gunung menjelaskan margin PHE sepanjang 2015 sebesar 52,49 persen. Menurut Gunung, kinerja yang cukup baik ini tidak terlepas dari andil kerja sama semua insan PHE secara gigih serta inovatif mengelola bisnis migas walaupun bisnis migas kini dalam kondisi berat, di mana harga minyak dunia bahkan sempat terkoreksi hingga angka di bawah USD30 per barel.
Kinerja operasi PHE selama 2015 dapat dilihat dari capaian produksi migas yang mencapai 183 MBOEPD di atas target RKAP 2015 adalah 175 MBOEPD. Terdiri dari realisasi produksi minyak sebesar 66.30 MBOPD, dengan target RKAP 2015 sebesar 68.33 MBOEPD. Untuk produksi gas PHE mencapai 678 MMSCFD melebihi target yang dibebankan sebesar 619 MMSCFD.
"Sepanjang 2015, PHE juga melakukan pemboran eksplorasi sebanyak 15 sumur dan pemboran development sebanyak 44 sumur. Dengan aktivitas ini maka cadangan migas (P1) memperoleh tambahan sebesar 36,47 MMBOE," ucap dia.
Gunung menanmbahkan, di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia, PHE harus memiliki strategi untuk survive. Kondisi krisis di industri migas saat ini, dikatakan Gunung, memang menuntut semua pekerja di sektor migas termasuk di PHE untuk dapat berpikir lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas.
"Jadi tidak hanya kerja keras saja, tapi juga kerja cerdas mencari peluang untuk mendapatkan tambahan," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News