Presiden mengatakan, peresmian kedua pembangkit listrik itu merupakan bagian dari program listrik 35.000 mw yang akan memenuhi pasokan listrik di Kalimantan Barat. "Berarti listrik sudah banyak sekali untuk Kalbar, Mempawah dan sekitarnya," kata Presiden di Desa Jungkat, Mempawah, Kalbar, Kamis (2/6/2016).
Presiden menuturkan MPP Kalbar ditargetkan beroperasi September tahun ini. Kedua proyek ini diharapkan mampu menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik dan menarik minat investor.
"Tadi saya dibisiki Pak Gubernur yang MPP September (beroperasi), jika dipasang mesin saya kira lebih cepat. Begitu listrik ada akan memudahkan investasi, entah namanya industri, manufaktur, pabrik, hotel, dan tentu saja rumah tangga, anak-anak kita akan belajar mudah sekali." tuturnya.
Adapun nilai kontrak PLTU Ketapang mencapai USD10 juta atau Rp251 miliar dengan kontraktor pelaksana dari PT Wijaya Karya. PLTU Ketapang terdiri dari dua unit, memiliki turbin generator masing-masing 10 mw. Listrik yang dihasilkan akan terhubung ke sistem melalui switchgear 20 kV dan jalur bawah tanah ganda dari 20 kV ke gardu PLTD Sukaharja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News