Saat ini proyek tersebut belum berjalan. Sejatinya proyek telah digagas sejak 2015 dengan ditandatanganinya Heads of Agreement (HOA) antara Pertamina dengan Saudi Aramco pada November 2015.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berharap agar Pertamina bisa memulai dahulu proyek di Kilang Cilacap itu tanpa menunggu Saudi Aramco.
Namun Secretary Corporate Pertamina Syahrial mengatakan Pertamina tidak bisa langsung mengerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan pihak Saudi Aramco. "Semuanya pasti harus dibicarakan dengan partner," kata Syahrial di Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Syahrial mengatakan dalam bisnis di industri minyak dan gas menjalankannya harus selalu berpartner. Dia bilang menjalankan bisnis minyak dan gas tidak bisa sendiri.
Sebab kata Syahrial dalam bisnis minyak dan gas terdapat risiko yang besar karena membutuhkan investasi yang besar dan teknologi yang tinggi. Apalagi lanjut dia RDMP membutuhkan investasi yang lumayan besar sekitar USD5,5 miliar dan teknologi yang bisa mendukung upgrading peningkatan kualitas dan kapasitas pengolahan crude. Sehingga semuanya harus didiskusikan dengan partner.
"Karakteristiknya memang kita enggak bisa sendiri, kalau sendiri kita nanti hadapi risiko yang besar itu. Partnership itu memang sudah menjadi menjadi model bisnis di oil and gas industry sehingga respect pada partner itu nomor satu. Semua keputusan harus dibicarakan bersama," jelas dia.
Sebelumnya Arcandra mengatakan proyek RDMP Cilacap memang menemui beberapa masalah. Di antaranya masalah spin off aset Pertamina di proyek RDMP Cilacap.
"Ada beberapa hal permasalahannya tapi kelihatannya jalan dulu saja, jalan dengan Saudi Aramco. Maksudnya gini kan ada masalah aset dan lain-lain. Saran kami kalau mungkin, jalan dulu ya jalan dulu saja," kata Arcandra.
Jika Pertamina sudah mulai menjalankan proyek Cilacap, Arcandra yakin Saudi Aramco akhirnya bisa ikut bergabung dalam proyek tersebut. Apalagi pemerintah mendukung pembangunan proyek RDMP Cilacap.
Sebagai informasi rencananya kapasitas proyek RDMP Cilacap ini akan bertambah menjadi 400 ribu barel per hari dengan hasil produk yang memenuhi spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News