Vice President Corporate Communications Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan capaian operasi tersebut melebihi target 2018 sebanyak 67 titik. Sejak mendapat tugas BBM Satu Harga pada 2017, secara total Pertamina sudah mengoperasikan 123 titik BBM Satu Harga.
"Meskipun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, Alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target," ujar Adiatma di Jakarta, Senin, 31 Desember 2018.
Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, disusul Kalimantan sebanyak 27 titik, Sumatera 24 titik, Nusa Tenggara 15 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, dan Jawa-Bali sebanyak 4 titik.
Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat Air Traktor khusus pengangkut BBM.
"Prinsipnya, kami berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T secara kontinyu," kata Adiatma.
BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T, karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi berkisar Rp7.000 hingga Rp100 ribu per liter kini jauh menurun menjadi Rp6.450 untuk BBM jenis premium dan Rp5.150 untuk solar.
"BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin menggeliat, karena BBM adalah energi bagi pergerakan ekonomi masyarakat," pungkas Adiatma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id