Kepala BPH Migas Fanshurullah mengungkapkan ke-77 penyalur itu terdiri dari 73 penyalur PT Pertamina (Persero) dan empat penyalur PT AKR Corporindo. "Sesuai peta jalan BBM satu harga di 2017-2019, kelanjutan kebijakan BBM satu harga sampai saat ini sudah beroperasi 77 titik," kata Fansurullah, kepada Medcom.id, Rabu, 17 Oktober 2018.
Menurutnya pemerintah terus mendorong pembangunan lembaga penyalur ini cepat selesai supaya pemerataan harga BBM terasa untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sebentar lagi, lanjut Fanshurullah, ada 13 titik yang akan beroperasi. Satu di antaranya milik penyalur AKR Corporindo dan 12 sisanya milik penyalur Pertamina.
Sementara hingga akhir tahun, Fanshurullah menambahkan, masih ada 40 titik penyalur yang harus dibangun. Pembangunan 40 penyalur tersebut di antaranya dilakukan di daerah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh; Kabupaten Pesisir Barat, Lampung; Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan; Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah; Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara; dan Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"Sisa target sampai akhir 2018 ada 40 titik yang terdiri dari 36 Pertamina dan empat AKR," sebut dia.
Sementara untuk pembangunan di 2019, lanjut dia, sesuai peta jalan pemerintah maka ditargetkan pembangunannya mencapai 30 titik penyalur yang terdiri dari 29 penyalur Pertamina dan satu penyalur AKR.
Untuk mengingatkan, program BBM satu harga merupakan inisiasi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Program ini mulai diresmikan pada 17 Oktober 2016. Melalui kebijakan ini pemerintah ingin menyeragamkan harga jual resmi BBM sebesar Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar di seluruh pelosok Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News