Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, urusan kemitraan tersebut menjadi urusan bisnis Pertamina dengan calon mitra.
"Itu terserah Pertamina, sebelum alih kelola 8 Agustus 2021, itu Pertamina wajib menggandeng berpartner," kata Jonan di Gedung Metro TV, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
Menggandeng mitra diwajibkan pemerintah bukan tanpa alasan. Selain tercantum dalam syarat dan ketentuan atau term and condition (TnC), juga sebagai upaya menjaga kestabilan produksi salah satu kontributor minyak terbesar di Indonesia tersebut.
Dalam kuliah umum HUT ke-49 Media Indonesia, Jonan menyebutkan, setelah dikelola Pertamina produksi Blok Rokan diharapkan mencapai 500 ribu barel per hari atau setengah dari produksi optimal di tahun 1970-an sekitar satu juta barel per hari.
"Kami bilang Pertamina satu yang penting supaya bisa menggunakan segala teknologi mau EOR (Enhance Oil Recovery) supaya bisa paling kurang setengah juta barel," tutur Jonan.
Dengan produksi demikian, Jonan berharap bisa menekan impor dan bisa memperkecil defisit transaksi berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News