"Masih tetap normal saja, walaupun terjadi kenaikan harga dari Rp205.000 menjadi Rp213.000 per tabung sejak diberlakukan 1 April 2015," kata Direktur PT Pemantik Sumber Pratama, Andre Talahatu, di Ambon, Kamis (9/4/2015).
Dia menjelaskan, perubahan tersebut sudah dianggap hal biasa oleh masyarakat Kota Ambon, terutama para ibu rumah tangga yang paling banyak menggunakan gas dengan ukuran tersebut. Meski mengalami kenaikan, namun para ibu rumah tangga di Kota Ambon tetap menggunakan untuk kegiatan memasak di rumah.
"Lain hal kalau untuk hotel dan restoran, mungkin mereka itu tetap membeli guna keperluan setiap saat. Jadi permintaan di pasaran tetap normal saja. Tidak mungkin yang sudah terbiasa menggunakan elpiji untuk memasak di rumah kembali lagi menggunakan kompor minyak tanah," ujarnya.
Menurutnya, sejak terjadi perubahan harga naik dan turun sejak akhir 2014 permintaan selalu berimbang, kecuali pasokan ke Kabupaten Buru yang sedikit menurun. Penurunan ini terjadi lantaran sejak awal bulan Maret 2015 pasokan gas yang masuk ke daerah tersebut yang sebanyak 150 tabung ielpiji ukuran 12 kg belum ada permintaan tambahan.
"Biasanya dalam satu bulan sudah ada lagi permintaan tambahan ke daerah itu, namun untuk bulan ini belum ada permintaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id