Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan (memegang mik) bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)
Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan (memegang mik) bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)

Kerja Sama Indonesia-Swedia Demi Harga Listrik Murah

Annisa ayu artanti • 17 Februari 2017 15:58
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swedia menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama sektor kelistrikan untuk menciptakan tarif listrik dengan harga murah dan kompetitif.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, tarif listrik tersebut dapat tercipta dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBa).
 
"Ini kerja sama untuk pengembangan EBT, tadi dibicarakan kemungkinan air dan juga angin," kata Jonan, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 17 Februari 2017.

Meskipun belum menjabarkan besaran investasi yang dikeluarkan, Jonan menuturkan pengembangan energi baru terbarukan dengan Swedia ini akan menggunakan teknologi lebih canggih dari biasanya. Sehingga bisa mengirit Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik dan memberikan dampak positif yakni murahnya harga listrik Indonesia.
 
Baca: Indonesia-Swedia Jalin Kerja Sama Energi Baru Terbarukan
 
"Mudah-mudahan dengan teknologi lebih advance, itu harganya tarifnya diharapkan pengembangan EBT untuk air bisa lebih baik di Indonesia," ujar Jonan.
 
Mantan Menteri Perhubungan ini menambahkan, dalam pembicaraan sebelumnya, Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Energi Swedia Ibrahim Baylan telah menyepakati dapat mengembangkan energi baru terbarukan menggunakan teknologi canggih di Indonesia agar menghasilkan listrik dengan harga murah.
 
"Tujuan dari kebijakan energi adalah memastikan pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga tersedia dengan harga kompetitif dengan dampak yang paling terhadap lingkungan," pungkas Baylan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan