"Tapi kalau dilihat dari semua pendistribusian secara nasional Rp1,2 triliun untuk biaya distribusi," kata Komite BPH PIC BBM Henry Achmad dalam sebuah jumpa pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.
Henry menuturkan, rata-rata Pertamina menyalurkan 200 kiloliter (kl) BBM setiap bulannya bagi wilayah 3T. Ongkos angkut satu liter BBM sedikitnya Rp38 ribu per liter dengan menggunakan pesawat. Jumlah tersebut, kata Henry, cukup besar tapi belum berdampak terhadap keuangan Pertamina.
"Pertamina melihat ini belum berdampak, anggap saja ini Seperti program CSR ke rakyat," imbuh dia.
Nantinya, program ini akan terus berlanjut hingga 2019. Pemerintah menargetkan kebijakan BBM satu harga dapat terealisasi di 150 titik dua tahun mendatang.
Adapun kebijakan tersebut baru terwujud di 21 wilayah dengan 54 titik lokasi. Enam wilayah lain seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusantara Tenggara Timur segera memperoleh BBM dengan harga yang sama di kota-kota lainnya.
Warga di daerah tersebut kini bisa mendapatkan premium seharga Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter. Sebelumnya warga di wilayah tersebut membeli premium pada kisaran Rp8.000-Rp15.000 per liter, sementara solar pada kisaran Rp7.000-Rp18.000 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id